Sabtu, 24 Mei 2014

Galau lagi, Ragu lagi, Mundur lagi, Majunya kapan?



Galau lagi, Ragu lagi, Mundur lagi, Majunya kapan? Ke puncaknya kapan? Ketemu kamunya kapan? *yang terakhir ngelantur baiklah*
Selamat datang di sebuah malam dalam tujuh hari yang lebih diharapkan sebagian orang dari malam-malam lainnya tapi saya bukan salah satunya. Malam minggu. Identiknya jalanan rame, bioskop rame, tempat nongkrong mulai yang elit kayak cafe-cafe sampe yang sekedar pinggiran jalan juga rame. Yang sepi barangkali cuman hati mereka yang lagi jomblo sama yang ldr-an. Saya bukan keduanya karena malam minggu saya gak sepi walopun gak di samping pacar *tetep kasian*. Malam minggu saya rame, tab-tab browser di laptop saya rame banget malam ini lebih tepatnya karena saya juga lagi jalan-jalan. Menyambangi profil-profil orang “penting” yang saya harapkan dapat menyuntikan motivasi malam ini ke dalam diri. Jalan-jalan ke berbagai blog, fiksi dan lain sebagainya. Banyak cerita sudah saya baca dan..... bagus semuanya. Lalu apa masalahnya dengan saya? Masalahnya adalah saya mendadak galau, galau di malam minggu *alah* tapi bukan gara-gara kamu, gara-gara saya nemu banyak tulisan bagus, lalu saya juga suka nulis, tapi tulisan saya tak sebagus mereka saya rasa.
Sambil guling-gulingan di kasur saya merenung. Membuat penyesalan-penyesalan gak berharga. Kenapa saya gak suka nulis dari dulu? Gak suka ngeblog dari dulu? Kenapa harus setelah setua ini? *oke saya tua* kenapa ini kenapa ini dan kenapa ini yang lainnya. Memang, jam terbang kepenulisan seseoranglah yang akhirnya membentuk sebuah karakter. Bukan usia atau hal lainnya, semakin membiasakan menulis semakin dewasa dan matang pula kualitas tulisannya. Termasuk beberapa blog yang sudah saya kunjungi, dari jumlah postingannya jelas saya telak walaupun (dengan berat hati harus mengakui lagi) dilihat dari usia saya lebih dewasa mereka memang lebih rutin menulis, tidak seperti saya yang nulis kalau habis ketemu kamu aja. Tapi saya tak terus berlarut dalam penyesalan, karena penyesalan tak akan membuat tulisan saya bertambah. Masih banyak hal yang perlu disyukuri karena saya mau menulis di usia saat ini, bukan tahun depan atau tahun depannya lagi. Banyak hal yang bisa terus digali, diperbaiki, terpenting adalah terus menulis, bukan menyesal, terjatuh, lalu tak bisa bangkit lagi *butiran debu bangeet*. Kalu lagi-lagi galau, lagi-lagi ragu gak mau nulis lagi, kapan belajarnya? Kapan majunya? Kapan ke puncak bareng kamunya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar