Rabu, 19 Februari 2014

WAKTU


waktu yang hakikat
Bagi para pesakitan, waktu adalah musuh yang mereka tipu saban hari dengan harapan
Namun disana, dibalik jeruji yang dingin itu, waktu menjadi paduka raja yang tak pernah terkalahkan
Bagi para politisi dan olahragawan
Waktu adalah kesempatan yang singkat, brutal, dan mahal
Para seniman kadang meilhat waktu sebagai angin, hantu, bahan kimia, seorang putri, payung, seuntai tasbih, atau sebuah rezim
Salvador Dali telah melihat waktu dapat meleleh
Bagi para ilmuwan
Waktu umpama garis yang ingin mereka lipat dan putar-putar
Atau lorong yang dapat melelmparakan manusia dari masa ke masa, maju atau mundur
Bagi mereka yang terbaring sakit
Tergolek lemah tanpa harapan
Waktu mereka panggil-panggil, tak datang-datang
Bagi para petani waktu menjadi tiran
Padanya mereka tunduk dan patuh
Kapan menanam, kapan menyiram, dan kapan memeanen adalaha titah dari sang waktu yang sombong
Tak bisa diajak berunding
Tak mempan disogok
Bagi yang tengah jatuh cinta
Waktu mengisi relung dada mereka dengan kegembiraan
Sekaligus kecemasan
Karena teristimewa untuk cinta, waktu menjelma menjadi jerat
Semakin cinta melekat, semakin  kuat waktu menjerat
Jika cinta yang lama itu menukik, jerat itu mencekik