waktu yang
hakikat
Bagi para
pesakitan, waktu adalah musuh yang mereka tipu saban hari dengan harapan
Namun disana,
dibalik jeruji yang dingin itu, waktu menjadi paduka raja yang tak pernah
terkalahkan
Bagi para
politisi dan olahragawan
Waktu adalah kesempatan
yang singkat, brutal, dan mahal
Para seniman
kadang meilhat waktu sebagai angin, hantu, bahan kimia, seorang putri, payung,
seuntai tasbih, atau sebuah rezim
Salvador Dali
telah melihat waktu dapat meleleh
Bagi para
ilmuwan
Waktu umpama
garis yang ingin mereka lipat dan putar-putar
Atau lorong yang
dapat melelmparakan manusia dari masa ke masa, maju atau mundur
Bagi mereka yang
terbaring sakit
Tergolek lemah
tanpa harapan
Waktu mereka
panggil-panggil, tak datang-datang
Bagi para petani
waktu menjadi tiran
Padanya mereka
tunduk dan patuh
Kapan menanam,
kapan menyiram, dan kapan memeanen adalaha titah dari sang waktu yang sombong
Tak bisa diajak
berunding
Tak mempan
disogok
Bagi yang tengah
jatuh cinta
Waktu mengisi
relung dada mereka dengan kegembiraan
Sekaligus
kecemasan
Karena
teristimewa untuk cinta, waktu menjelma menjadi jerat
Semakin cinta
melekat, semakin kuat waktu menjerat
Jika cinta yang
lama itu menukik, jerat itu mencekik