Secuil
lapisan atompun
Yang
merupakan hal terkecil yang pernah aku sentuh dalam memori otakku
Tak
pernah dua pasang orang ini menuntutku
Mungkin
bagi mereka
Terlalu
serakah, memberi tuntunan
Padahal
Bagi
mereka sendiri
Belum
ada kebahagiaan besar yang mereka berikan
Kepada
hasil perkawinan
Namun,
bagiku sendiri
Tak
ada tuntutan, adalah justru tuntutan terbesar
Untuk
aku wujudkan
Untuk
dua orang
Yang
telah mengorbankan
Yang
ada dalam tubuhnya
Untuk
memberikan ruh padaku
Memberi
kesempatan
Betapa
dunia masih terlalu banyak yang indah
Yang
belum sempat aku nikmati
Meski...
Belum
ada hal besar memang
Yang
aku perlihatan wujud nyatanya
Namun
bagiku, hal besar itu selalu ada setiap saat
Meski
aku tahu
Setiap
saatku kini
Telah
hilang satu
Yang
sangat besar dan dalam diam
Tapi
energi positifnya selalu menggugah
Semangat,
perjuangan, dan gairah
Tak
ada ia disampingku
Bukan
berarti tak ada sayangnya
Bukan
berarti tak ada candanya
Karena
segala tentangnya
Akan
kau temui padaku
Kini
dan selamanya
Kadang
tak bisa mengelak
Kerinduan
akan sosoknya
Menginginkan
kembali ia
Tapi
aku tak tidur
Dalam
sadar aku tahu
Bahwa
Tuhan telah mengambilnya dariku
Untuk
waktu yang tak akan kembali
Untuk
bertemu yang tak akan ku tahui
Tapi
doa yang akan selalu untuknya
Untuk
hal besar yang akan aku wujudkan
S`at
nanti Tuhan mempertemukan kami di padang Makhsyar
Bahwa
diamnya
Bahwa
senyumnya
Adalah
segala-galanya tentang cinta pada keluarga
Bahwa
kadang sepi
Menjebakku
menitihkan air mata
Menjebakku
dalam waktu yang paling tak kusuka
Merindukannya
yang dengan terang aku tahu
Tak
mungkin kembali ia sekarang padaku
“ayah”...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar